Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Akhlak antara lain adalah:
1. Insting (Naluri)
Aneka
corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan manusia dimotivasi oleh
kehendak yang dimotori oleh Insting seseorang ( dalam bahasa Arab gharizah).
Insting merupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Para Psikolog
menjelaskan bahwa insting berfungsi sebagai motivator penggerak yang
mendorong lahirnya tingkah laku antara lain adalah:
- Naluri Makan (nutrive instinct). Manusia lahir telah membawa suatu hasrat makan tanpa didorang oleh orang lain.
- Naluri Berjodoh (seksul instinct). Dalam alquran diterangkan yang artinya :
Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,
yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali
yang baik (surga).
[186]
yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang
yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.
Kalimat yang dimaksud untuk naluri berjodoh ini pada kata-kata ini :
"Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,
yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak".
- Naluri Keibuan (peternal instinct) tabiat kecintaan orang tua kepada anaknya dan sebaliknya kecintaan anak kepada orang tuanya.
- Naluri Berjuang (combative instinct). Tabiat manusia untuk mempertahnkan diri dari gangguan dan tantangan.
- Naluri Bertuhan. Tabiat manusia mencari dan merindukan penciptanya.
Naluri manusia itu merupakan paket yang secara fitrah sudah ada dan tanpa perlu dipelajrari terlebih dahulu.
2. Adat/Kebiasaan
Adat/Kebiasaan
adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara
berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Abu
Bakar Zikir berpendapat: perbutan manusia, apabila dikerjakan secara
berulang-ulang sehingga mudah melakukannya, itu dinamakan adat
kebiasaan.
3. Wirotsah (keturunan)
Maksudnya
adalah Berpindahnya sifat-sifat tertentu dari pokok (orang tua) kepada
cabang (anak keturunan). Sifat-sifat asasi anak merupakan pantulan
sifat-sifat asasi orang tuanya. Kadang-kadang anak itu mewarisi sebagian
besar dari salah satu sifat orang tuanya.
4.Milieu
Artinya
suatu yang melingkupi tubuh yang hidup meliputi tanah dan udara
sedangkan lingkungan manusia, ialah apa yang mengelilinginya, seperti
negeri, lautan, udara, dan masyarakat. milieu ada 2 macam:
a.Lingkungan Alam
Alam
yang melingkupi manusia merupakan faktor yang mempengaruhi dan
menentukan tingkah laku seseorang. Lingkungan alam mematahkan atau
mematangkan pertumbuhn bakat yang dibawa oleh seseorang. Pada zaman Nabi
Muhammad pernah terjadi seorang badui yang kencing di serambi masjid,
seorang sahabat membentaknya tapi nabi melarangnya. Kejadian diatas
dapat menjadi contoh bahwa badui yang menempati lingkungan yang jauh
dari masyarakat luas tidak akan tau norma-norma yang berlaku.
b.Lingkungan pergaulan
Manusia
hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Itulah sebabnya
manusia harus bergaul. Oleh karena itu, dalam pergaulan akan saling
mempengaruhi dalam fikiran, sifat, dan tingkah laku. Contohnya Akhlak
orang tua dirumah dapat pula mempengaruhi akhlak anaknya, begitu juga
akhlak anak sekolah dapat terbina dan terbentuk menurut pendidikan yang
diberikan oleh guru-guru disekolah.Setiap perilaku manusia didasarkan
atas kehendak. Apa yang dilakukan manusia timbul dari kejiwaan. Walaupun
pancaindra kesulitan melihat pada dasar kejiwaan, namun dapat dilihat
dari wujud kelakuan. Maka setiap kelakuan pasti bersumber dari kejiwaan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak pada khususnya dan pendidikan pada umumnya, ada tiga aliran yaitu:
1) Aliran Nativisme
Menurut
aliran ini faktor yang paling berpengaruhi terhadap diri seseorang
adalah faktor bawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa
kecendrungan, bakat, dan akal. Jika seorang telah memiliki bawaan kepada
yang baik maka dengan sendirinya orang tersebut lebih baik. Aliran ini
begitu yakin terhadap potensi batin dan tampak kurang menghargai peranan
pembinaan dan pendidikan.
2) Aliran Empirisme
Menurut
aliran ini faktor yang paling berpengaruhi terhadap pembentukan diri
seorang adalah faktor dari luar, yaitu lingkugan sosial; termasuk
pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Jika penddidikan dan pembinaan
yang diberikan kepada anak itu baik, maka baiklah anak. Demikian jika
sebaliknya. Aliran ini begitu percaya kepada peranan yang dilakukan oleh
dunia pendidikan dan pengajaran.
3) Aliran Konvergensi
Menurut
aliran ini faktor yang paling mempengaruhi pembentukan akhlak yakni
faktor internal (pembawaan) dan faktor dari luar (lingkungan sosial).
Fitrah dan kecendrungan ke arah yang lebih baik yang dibina secara
intensif secara metode.
Aliran ini sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini dapat dipahami dari ayat dan hadits di bawah ini.
Dan
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,
agar kamu bersyukur.
selanjutnya yg artinya :
setiap
anak yang dilahirkan dalam keadaan (membawa) fitrah (rasa ketuhanan dan
kecendrungan kepada kebenaran). Maka kedua orang tuanya yang membentuk
anak itu menjadi yahudi, Nasrani, atau majusi. (HR. Bukhori).
Dari ayat dan hadits tersebut di atas menunjukkan dengan jelas bahwa pelaksana utama dalam pendidikan adalah kedua orang tua.
Didiklah
anakmu sekalian dengan tiga perkara: mencintai nabimu, mencintai
keluarganya, dan membaca al-Qur’an, karena orang yang membawa(lafal)
al-Qur’an akan berada dibawah perlindungan Allah, di hari tidak ada
perlindungan kecuali perlindungan-Nya, bersama para nabi dan
kekasihnya.(HR.al-Dailami dari Ali). Hal ini sesuai pula dengan
perlakuan lukmanul hakim kepada anaknya seperti ayat dibawah ini :
Dan
(Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar". Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah
kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.
[1180] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
Dan
dengan demikian faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak anak ada
dua, yaitu faktor dalam, yaitu potensi fisik, intelektual dan hati yang
dibawa anak sejak lahir dan faktor dari luar yaitu, kedua orang tua,
guru disekolah,dan tokoh-tokoh serta pemimpin di masyarakat.
No comments:
Post a Comment