Jenny IT Creatif ™

Informasi dan Teknologi Penunjang Kesuksesan Masa Depan

Friday 28 September 2012

Pengumuman

Pengertian Pengumuman
            Pengumuman adalah surat yang disampaikan kepada umum, sekelompok khalayak tanpa harus diketahui siapa dan berapa jumlah pembacanya, dan siapa pun berhak membaca, namun tidak semua pembaca itu berkepentingan.

Pokok-Pokok Pengumuman
            Untuk membuat pengumuman dengan baik, pembuat pengumuman harus mengetahui pokok-pokok pengumuman, yaitu: 
1) tujuan pengumuman,
2) isi pengumuman, 
3) sasaran pengumuman, 
4) media yang digunakan, 
5) bahasa pengumuman, dan 
6) bentuk pengumuman.

Monday 10 September 2012

UNSUR POKOK DALAM TAREKAT





UNSUR POKOK DALAM TAREKAT

I.       PENDAHULUAN
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai tarekat, terlebih dahulu kita tilik kebelakang. Menurut kacamata kami, tarekat merupakan wujud dari manifestasi tasawuf.
Pada dasarnya tasawuf terkait kepada dua hal pokok, yaitu: (a) kesucian jiwa untuk menghadap Tuhan yang Maha Suci, dan (b) sebuah upaya pendekatan diri secara individual kepada Tuhan. Pada intinya tasawuf merupakan usaha untuk mensucikan jiwa dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga kehadiran Tuhan senantiasa dirasakan secara sadar dalam kehidupan.
Secara harfiah, tarekat berarti jalan atau metode. Sedangkan secara istilah, tarekat mengandung arti “jalan menuju Allah guna mendapat ridha-Nya dengan cara mena’ati ajaran-Nya.
Namun, pada perkembangannya, tarekat mengalami pergeseran makna. Yang pada mulanya hanya sebuah jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan menuju sebuah lembaga latihan keruhanian, atau bisa dikatakan sebagai sebuah organisasi.
Didalam sebuah organisasi sudah pasti terdapat ketentuan-ketentuan, tak terkecuali tarekat. Didalam tarekat juga terdapat sejumlah komponen, yakni: Guru, Murid, Bai’at, Silsilah dan Ajaran, yang mana akan kami  bahas dalam pembahasan makalah ini.

Tarekat dan Tasawuf

Latar Belakang Masalah
Zaman sekarang disebut zaman modern, ditandai dengan kemakmuran material, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, serba mekanik dan otomatis. Materi telah mampu memberikan kesenangan dan kenyamanan lahiriyah.Namun, semua itu pada taraf tertentu, telah menimbulkan kebosanan. Bahkan banyak membawa bencana. Salah satunya adalah manusia modern telah dilanda kehampaan spiritual. Di tengah suasana seperti itu, manusia merasakan kerinduan akan nilai-nilai ketuhanan,nilai-nilai ilahiyah, nilai-nilai yang dapat menuntun manusia kembali kepada fitrahnya. Karena itu manusia mulai tertarik untuk mempelajari tasawwuf dan berusaha untuk mengamalkannya.Hal ini terlihat dengan tumbuhnya majlis-majlis pengajian tasawwuf dengan segala amalan-amalan dan dzikir-dzikirnya.
Majlis- majlis tasawwuf inilah yang kemudian populer dengan istilah tarekat.
Tasawuf adalah salah satu cabang ilmu Islam yang menekankan dimensi atau aspek spiritualdalam Islam. Dalam kaitannya dengan manusia, tasawuf lebih menekankan aspek rohaninya ketimbang aspek jasmaninya. Dalam kaitannya dengan kehidupan, ia lebih menekankan kehidupan akhirat ketimbang kehidupan dunia yang fana. Orang yang ahli dalam tasawuf disebut dengan seorang sufi. Seorang sufi menekankan aspek rohaninya daripada aspek jasmaninya. Seorang sufi selalu berusaha untuk dekat dengan Tuhan-nya. Dan untuk mencapai itu, terdapat tingkatannya, yaitu tobat, zuhud, sabar, kerendahan hati, takwa, tawakkal, kerelaan, dan ma'rifat. Dan dalam makalah ini akan mencoba membahas tentang pengertian tarekat dan tasawuf serta hubungan antara keduanya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak

Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Akhlak antara lain adalah:
1. Insting (Naluri)
Aneka corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan manusia dimotivasi oleh kehendak yang dimotori oleh Insting seseorang ( dalam bahasa Arab gharizah). Insting merupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Para Psikolog menjelaskan bahwa insting berfungsi sebagai motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku antara lain adalah:
  1. Naluri Makan (nutrive instinct). Manusia lahir telah membawa suatu hasrat makan tanpa didorang oleh orang lain.
  2. Naluri Berjodoh (seksul instinct). Dalam alquran diterangkan yang artinya :

ALIRAN ASY’ARIYAH

munculnya aliran asy’ariyah ini sebagai reaksi dari doktrin-doktrin mu’tazilah yang mereka anggap sesat, dan ada kaitannya dengan sikap ahmad bin hanbal, yaitu salah satu dari beberapa ulama yang bertahan dari siksaan penguasa-pengusa mu’tazilah agar mengakui mu’tazilah sebagai paham yang resmi, dan agar mengakui al-qur’an sebagai makhluk, tapi karena keyakinannya dan kekuatannya untuk melawan semua itu, ia sempat mendekap dalam penjara selama 30 bulan pada masa umaiyah dan abbasiyah yang mana khalifahnya berfaham mu’tazilah.
pemuka-pemuka agama yang sepaham dengan ahmad bin hambal menemui ajalnya dengan hukuman bunuh, tetapi al-mu’tasim dan al-wasiq, yaitu orang-orang umaiyah dan abbasiyah tidak berani melakukan itu terhadap ahmad bin hanbal. akhirnya almutawakkil membatalkan pemakaian aliran mu’tazilah sebagai mazhab resmi Negara di tahun 848 m. semenjak itulah menurunnya pengaruh mu’tazilah.
disisi lain yang mendukung lahirnya aliran asy’ariyah adalah karena kaum mu’tazilah tidak terlalu banyak berpegang pada sunnah dan tradisi, bukan karena tidak percaya pada tradisi nabi dan sahabat , tetapi karena mereka ragu akan keorisinilan hadits-hadits yang mengandung sunnah dan tradisi itu. 

TAUHID ILMU KALAM

A.    Pengertian Tauhid-Ilmu Tauhid
1.      Arti Tauhid
            Ditinjau dari segi ilmu bahasa (etimologi) kata tauhid bersal dari bahasa Arab ’aqada dengan arati meyakinkan bahwa Allah SWT adalah ”esa” tiada sekutu bagi-Nya. Dalam hal ini ada beberapa pendapat para ahli ilmu tauhid atau teologi sebagai berikut:
a.       Muhammad Abduh dalam bukunya: Risalah at-Tauhid berpendapat: asal makna tauhid adlah meyakinkan (mengi’tiqatkan) bahwa Allah adalah satu tidak syarikat bagi-Nya (Muhammad Abduh, 1969:33).
b.      A. R Sutan Masur berpendapat bahwa kata-kata tauhid merupakan bahasa Arab dalam bentuk bab tafi’I yang susunanya dari wahhada (menyatukan), yuwahhidu (akan tetap menyatukan) dan tauhidan (sungguh disatukan). Dengan demikian, tauhid ini harus berwujud berusaha menyatukan dengan arti yang tepat. Tauhid bukan menyatukan Tuhan dengan dari beberapa Tuhan, tetapi dimaksud ialah merebut hati, mempunyai i’tiqad bahwa Allah itu hanya satu. Keyakinan itu harus dii’tiqatkan dalam qalbu, dibuhul dalam hati, dipegang keras dalam perasaan, ruh dan pikiran kita (A.R. Sutan Mansur, 1978: 10).
c.       M. Thaib Thahir A. Mu’in menjelaskan: tauhid artinya mengetahui atau mengenal Allah Ta’ala, mengetahui dan meyakinkan Allah itu tunggal, tidak ada sekutu-Nya (M. Thaib Thahir A. Mu’in, t.th:19).
d.      A. Hanafi berpendapat arti tauhid ialah percaya tentang wujud Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, baik zat, sifat, maupun perbuatan-Nya; Yang mengutus utusan untuk memberi petunjuk kepada alam dan umat manusia kepada jalan kebaikan; yang meminta pertanggungjawaban seseorang di akhirat...(A. Hanafi,t.th: 12).

     

Tasawuf

Tasawuf
A.    Pengertian Tasawuf
1.      Secara Bahasa
Secara bahasa, pengertian tasawuf terdiri atas beberapa istilah berikut :
a.       Tasawuf berasal dari istilah yang dikonotasikan dengan ahlu suffah, yang berarti sekelompok orang pada masa rasulullah yang hidupnya diisi dengan banyak berdiam di serambi-serambi mesjid, dan mereka mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah.
b.      Tasawuf  berasal dari kata shaffa,  artinya bersih atau suci. Maksudnya adalah orang-orang yang menyucikan dirinya dihadapan tuhannya.
c.       Tasawuf  berasal dari kata shaff, artinya shaf atau barisan. Orang-orangnya dinamakan para sufi, menurut pendapat ini mereka berada pada barisan pertama di depan Allah karena besarnya keinginan shuffi dan kecendrungan hati mereka terhadap Allah.
d.      Tasawuf  berasal dari bahasa Yunani yakni saufi, istilah ini disamakan maknanya dengan kata hikmah yang berarti kebijaksanaan.
e.       Tasawuf  berasal dari kata shaufanah, yaitu sebangsa buah-buahan kecil yang berbulu-bulu, yang banyak sekali tumbuh di padang pasir di tanah Arab, dan pakaian kaum sufi itu berbulu-bulu seperti buah itu pula dalam kesederhanaannya.
f.       Tasawuf berasal dari kata shuf, yang berarti bulu domba atau wol.

Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Akhlak

Aspek – aspek yang mempengaruhi akhlak

  1. Ta’biat  adat dan kebiasaan
Adat / kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan.Perbuatan yang telah menjadi adat kebiasaan, tidak cukup hanya di ulang-ulang saja, tetapi harus disertai kesukaan dan kecendrungan hati terhadapnya.
Segala perbuatan, baik atau buruk, akan menjadi adat kebiasaan karna dua faktor: “ kesukaan hati kepada sesuatu pekerjaan dan menerima kesukaan itu dengan melahirkan sesuatu perbuatan, dan dengan di ulang- ulang secukupnya”. Adapun berulangnya sesuatu perbuatan saja, (yakni mengerakkan anggota tubuh dengan perbuatan), tidak ada gunanya dalam pembentukan adat kebiasaan. Seperti seseorang yang sakit yang berulang-ulang menelan obat yang sangat pahit yang tidak di sukainya, mengharap lekas sembuh supaya tidak menelannya lagi, baginya penelanan obat itu tidak menjadi adat kebiasaan. Seperti  seorang murid yang malas pergi ke sekolah, dia pergi kesekolah hanya karna tekanan orang tua, sehingga apabila tidak ada tekanan orang tua tersebut ia tidak mau pergi ke sekolah. Akan tetapi kita melihat peminum minuman keras yang di ulang- ulangi meminum minuman keras tersebut.
Alasan dalam contoh ini adalah, bahwa orang yang sakit itu hatinya tidak suka minum obat, padahal ia ingin sehat kembali. Maka karna kesukaan hati dalam suatu perbuatan dan mengulanginya tidak nyata ada, sehingga tidak menjadi adat kebiasaan. Demikian juga seorang murid yang hatinya tidak suka pergi kesekolah, dimana ia hanya pergi karna tekanan orang tua, hal itu tidak dikatakan kebiasaan. Ada pun peminum minuman keras yang suka meminum minuman keras dan kesukaan ini diualng - ulanginya, maka hal inilah yang menjadi adat kebiasaan.
Mengulangi sesuatu hal, dengan kesukaan hati saja tidak cukup dikatakan suatu kebiasaan. Barang siapa yang ingin berulang kali ingin meminum minuman keras, akan tetapi tidak mengulangi maka hal itu tidak menjadi kebiasaan. Dengan demikian suatu hal yang akan menjadi suatu adat kebisaan karna keinginan hati dan dilakukannya, serta di ulang - ulanginya.